Contoh Gambar Struktur Kelas Minimalis

Contoh Gambar Struktur Kelas Minimalis

Komponen Struktur Organisasi Kelas

Dalam organisasi kelas, wali kelas adalah seorang guru yang memiliki jabatan tertinggi di struktur organisasi ini. Wali kelas biasanya telah ditunjuk oleh pihak sekolah yang akan mengarahkan siswa selama satu tahun ke depan.

Ketua kelas merupakan jabatan tertinggi di kelas yang mewakili siswa. Tugasnya untuk memimpin para anggota kelasnya.

Biasanya, ketua kelas dipilih karena memiliki sifat yang tegas, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan komunikasi yang baik. Beberapa tugas ketua kelas adalah:

- Memimpin struktur organisasi- Memberi solusi jika ada permasalahan- Mengambil keputusan organisasi- menghubungkan siswa dan wali kelas serta osis- Menjadi wakil kelas ketika ada kegiatan sekolah

Wakil ketua kelas bertugas sebagai pendamping dan pengganti kehadiran ketua kelas ketika berhalangan hadir. Wakil ketua kelas juga bisa memberikan masukan kepada ketua kelas ketika mengambil sebuah keputusan.

Sekretaris juga sosok yang penting dalam organisasi kelas. Jabatan ini diisi oleh siswa yang memiliki ketelitian yang baik dan rajin mencatat berbagai hal, berikut contoh tugasnya:

- Mencatat kesimpulan dari sebuah rapat- Mengarsipkan segala macam hasil musyawarah- Bertanggung jawab atas absensi dan surat menyurat yang ada di dalam kelas

Bendahara adalah sosok yang berkaitan dengan pencatatan keuangan kelas. Kriteria siswa yang menempati posisi ini adalah teliti, jujur, dan bertanggung jawab. Berikut contoh tugasnya:

- Bertanggung jawab atas aktivitas keuangan di dalam kelas- Mengumpulkan uang dari siswa untuk kas kelas- Bertanggung jawab dalam mencatat laporan keuangan- Memberi masukan kepada ketua kelas terkait keluar masuknya keuangan kelas

Pemilihan Kandidat

Pemilihan kandidat bisa dilakukan dengan proses musyawarah atau voting. Siswa bisa menulis di secarik kertas berisi nama kandidat dan dikumpulkan ke kotak suara di depan kelas.

Proses Perhitungan Suara

Tahap terakhir, wali kelas membuka setiap kertas suara dan dilakukan penghitungan. Kandidat dengan suara terbanyak akan dipilih sebagai ketua kelas dan jabatan selanjutnya.

Berikut ini adalah contoh bagan struktur organisasi yang bisa menjadi referensi mu.

Foto-foto Dok. Pinterst

Struktur adalah hirarki kepemimpinan dan pembagian wewenang secara formal mengenai siapa dan bagaimana tugas dalam suatu organisasi. Biasanya, struktur ini digunakan dalam lingkup sekolah termasuk dalam kelas.

Dikutip dari buku Think Different: Jejak Pikir Reflektif karya Ahmad Faizin Karimi, ada beberapa jenis struktur. Ada struktur vertikal diatur dari sosok yang punya jabatan tinggi ke rendah dan juga struktur horizontal tentang pihak yang memiliki wewenang yang setingkat.

Selain itu ada struktur besar yang memuat garis koordinasi di dalam satu lembaga besar contohnya sekolah. Namun juga ada sub-struktur, misalnya struktur organisasi kelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur organisasi kelas berisi siswa yang berada dalam komunitas kelas dengan tingkatan wewenang. Dalam struktur ini, ada wali kelas, ketua kelas, dan bagian-bagian lainnya.

Lalu apa manfaat dalam membuat struktur organisasi kelas dan bagaimana cara membuatnya? Begini penjelasannya dikutip dari berbagai sumber.

Contoh Struktur Organisasi Kelas

Struktur Kelas yang Kreatif dan Aesthetic

Tidak kalah menariknya ada contoh struktur kelas aesthetic SMA/SMK SMP SD dengan desain yang begitu indah.

Kamu bisa membuat struktur kelas ini dengan desain yang berbeda karena bisa digunakan sebagai bagian dari dekorasi kelas.

Maka dari itu, perlu untuk memperhatikan cara pembuatan dari struktur kelas tersebut dengan sebaik mungkin.

Sementara untuk isinya, kamu bisa menuliskan dengan sederhana seperti yang dilakukan oleh contoh sebelumnya.

Hanya perlu mencantumkan jabatan struktur kelas serta nama dari siswa yang memegang jabatan tersebut. Penulisannya juga hanya perlu dilakukan di dalam setiap kolom yang sudah tersedia.

Contoh-contoh Teks Laporan Hasil Observasi beserta Strukturnya Kelas 10

Nah, itu tadi merupakan kumpulan dari beberapa contoh struktur kelas aesthetic SMA/SMK SMP SD yang bisa kamu jadikan sebagai bentuk ide atau inspirasi dalam membuatnya.

Dari beberapa contoh struktur kelas aesthetic dan kreatif yang sudah diberikan di atas, apakah ada desain yang menarik perhatian atau ingin coba kamu gunakan?

Tidak hanya dengan membuat desain supaya struktur kelas bisa dipahami dengan lebih mudah, tetapi juga penting dalam mengetahui apa saja fungsi dan peran dari setiap bagian struktur kelas yang ada.

Kamu dapat mencari tahu mengenai penjelasan seputar bagian dan peran dari struktur kelas yang lebih lengkap hanya ada di situs blog Mamikos.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Seksi atau Bidang Pendukung

Seksi atau bidang pendukung memiliki tugas yang lebih spesifik di berbagai bidang. Contohnya bidang kebersihan, keamanan, seni, dan kerohanian.

Siswa bersama teman-temannya bisa menentukan sendiri kebutuhan seksi pendukung ini. Sedangkan tugasnya kaan disesuaikan dengan masing-masing bidang.

Meningkatkan Keterlibatan Siswa

Dengan mengatur siswa ke dalam kelompok kecil atau tim, struktur organisasi kelas dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Mereka dapat berkolaborasi, berdiskusi, dan belajar bersama dengan lebih baik.

Proses Perhitungan Suara

Tahap terakhir, wali kelas membuka setiap kertas suara dan dilakukan penghitungan. Kandidat dengan suara terbanyak akan dipilih sebagai ketua kelas dan jabatan selanjutnya.

Menjelaskan Kriteria

Peran ini dipimpin wali kelas yang menjelaskan atau bertanya kepada siswa terkait sosok yang bisa diandalkan untuk menjadi ketua kelas. Bila tidak ada, wali kelas bisa menyampaikan kriteria yang dibutuhkan.

Membantu dalam Manajemen Disiplin

Struktur organisasi kelas juga dapat membantu dalam mengelola disiplin di kelas. Dengan membagi siswa menjadi kelompok yang lebih kecil, guru dapat memantau dan mengelola perilaku dengan lebih efektif.